Anak Gemuk Rawan Kena Darah Tinggi

Bookmark and Share
Risiko terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi kian meningkat pada anak-anak yang mengalami kegemukan (obesitas). Risiko anak memiliki tekanan darah tinggi hampir 3 kali lipat jika indeks massa tubuh (BMI) mencapai dan melebihi persentil ke 85.

"Jika memiliki anak yang mengalami kelebihan berat badan dan terdapat peningkatan kecil pada BMI, maka peningkatan risiko hipertensi akan cukup dramatis. Pada saat yang sama, jika mampu mengurangi persentil BMI bahkan meskipun hanya sedikit, maka sebenarnya akan terlihat banyak manfaat pada tekanan darahnya," kata Wanzhu Tu, PhD, seorang profesor biostatistik di Indiana University School of Medicine, Indianapolis seperti dilansir dari Health, Kamis (6/10/2011).

Hubungan antara tekanan darah dan kelebihan berat badan pada anak-anak dan orang dewasa sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Tetapi studi tersebut merupakan studi yang pertama dilakukan pada anak untuk menyelidiki bagaimana tekanan darah yang bervariasi di seluruh spektrum penuh dari ukuran tubuh.

"Peningkatan tajam dalam risiko hipertensi dan prehipertensi pada persentil ke 85 merupakan peningkatan yang sangat mencolok," kata Bonita Falkner, MD, seorang profesor kedokteran dan pediatri dari Thomas Jefferson University, di Philadelphia.

Dokter umumnya menganggap kelebihan berat badan yang merupakan awal dari obesitas relatif tidak berbahaya pada anak-anak. Obesitas didefinisikan apabila BMI pada persentil ke 95 atau lebih. Tetapi temuan baru menunjukkan bahwa, kelebihan berat badan harus dianggap sebagai masalah serius.

"Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa, kerusakan tubuh oleh karena tekanan darah tinggi seperti seperti pembesaran jantung, peningkatan kekakuan pembuluh darah, dan fungsi mental yang berubah dimulai pada masa kanak-kanak dan remaja," kata Falkner.

"Ada beberapa bukti yang cukup bagus bahwa jika anak yang mengalami kelebihan berat badan dengan tekanan darah tinggi jika dapat menurunkan berat badan, maka tekanan darah akan berubah lebih baik. Namun masalahnya menurunkan berat badan pada anak yang mengalami kelebihan berat badan sangatlah sulit," kata Dr. Falkner.

Penelitian tersebut telah melibatkan 1.111 anak dengan beragam sosioekonomi di Indianapolis antara usia 4-17 tahun. Para peneliti mengikuti perkembangan anak-anak untuk rata-rata 4,5 tahun. Selama 4,5 tahun tersebut para peneliti mengukur tekanan darah dan BMI anak-anak tersebut sekitar 2 kali setahun.

Lonjakan pada risiko hipertensi dan prehipertensi pada persentil ke 85 terlihat pada semua kelompok usia, dan pada anak laki-laki dan perempuan, serta anak-anak kulit hitam dan kulit putih.
detikhealth.com

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger