Cara Menyimpan ASI

Bookmark and Share
Bingung bagaimana Cara menyimpan asi yang benar sebaiknya bagi para ibu membaca sekilas Tips Cara Menyimpan Asi Perah agar tidak terjadi sesuatu hal yg sifatnya merugikan kesehatan sang anak. Memang banyak sebab mengapa asi perlu disimpan salah satunya karena Ibu tidak dapat menyusui anak secara langsung. Contoh sang ibu sedang jatuh sakit dan memerlukan istirahat, bisa juga karena bayi telah dapat diberi makanan tambahan pelengkap pendamping ASI. Selain itu penyebabnya seperti sang Ibu tidak dapat bersama sang bayi dikarenakan harus bekerja diluar rumah tapi selalu menginginkan supaya bayi Ibu mendapatkan asupan gizi dari Asi terbaik setiap saat.
Cara Menyimpan Asi
Memerah ASI dengan tangan:
Sebelum mulai memerah ASI, kompres payudara Ibu dengan air hangat agar otot-otonya melunak. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum memerah ASI. Persiapkan peralatan yang diperlukan seperti baskom bersih untuk tempat ASI perahan dan kain bersih untuk lap. Selanjutnya segeralah memerah ASI:
* Pegang payudara Ibu dengan sebelah tangan lalu lakukan pemijatan dari bagian atas payudara menuju puting. Pijat menyeluruh, termasuk bagian bawah payudara.
* Langkah berikutnya, tekan perlahan-lahan pada area di belakang areola (kulit berwarnya gelap diseputaran puting susu) dengan ibu jari dan telunjuk.
* Tekan kedua jari bersamaan, lalu tekan ke arah pucuk puting agar mengeluarkan ASI Ibu. Berhati-hatilah ketika menekannya, ASI bisa dapat memancar ke segala arah :)
Cara Menyimpan Asi dengan pompa elektrik:
Dengan pompa ASI, Ibu bisa memerah dengan lebih cepat dan mudah dibanding menggunakan tangan. Kendurkan otot dan saluran ASI di payudara dengan menaruh handuk hangat kuku di atas payudara bisa juga dengan mengurut-urut sebelumnya dan pastikan pompa yg akan digunakan sudah disterilkan sebelum dipakai.
Lamanya memompa ASI sangan bergantung pada pompa yang ibu digunakan. Pemerahan ASI bisa mencapai waktu antara 15/45 menit dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Menyimpan ASI perah:
Simpan ASI di lemari es bawah atau di bagian pembeku freezer. Sekali dihangatkan, semua ASI yang tersisa harus dibuang. Jangan lupa juga untuk menuliskan tanggal pada ASI yang Ibu simpan. ASI dapat disimpan selama beberapa waktu:
* 72 jam di dalam kulkas
* Tiga bulan di dalam freezer (penyimpanan ini dapat mengurangi jumlah antibodi dalam ASI)
Cara mengatasi ASI yang membeku:
Rendam ASI di air panas sampai mencair seluruhnya. Periksa suhu ASI sebelum diminumkan kepada bayi Ibu dengan cara meneteskannya ke punggung tangan. Setelah itu, berikan ASI sesegera mungkin. Harap untuk diingat, jangan pernah melelehkan apalagi menghangatkan ASI di microwave karena banyak sekali terdapat zat-zat penting dalam ASI akan hancur. Bukan hanya itu saja, panas yang ditimbulkan dari microwave tidak rata, sehingga dikhawatirkan akan sangat berbahaya bagi bayi karena terlalu panas
(Sumber http://www.clubnutricia.co.id).

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger