Diet Sehat Sejak Sebelum Hamil Kurangi Risiko Bayi Lahir Cacat

Bookmark and Share
Banyak wanita hamil lebih memperhatikan asupan makanan ketika hamil. Namun studi terbaru menunjukkan bahwa diet sehat yang dilakukan jauh sebelum kehamilan lebih dapat mengurangi risiko bayi lahir cacat.

Sebuah studi baru menyatakan bahwa ibu hamil akan memiliki risiko yang lebih rendah untuk melahirkan bayi dengan cacat lahir tertentu jika mereka menjalankan diet sehat.

Diet sehat sebaiknya tidak hanya dilakukan pada saat masa kehamilan saja, namun sejak sebelum kehamilan. Pola diet gaya Mediterania sebaiknya dilakukan oleh wanita selama 1 atau 1,5 tahun sebelum masa kehamilan agar menjauhkan risiko kecacatan pada bayi.

Diet sehat yang direkomendasikan yaitu dengan makan makanan yang kaya buah-buahan, sayuran, dan gandum pada tahun-tahun sebelum masa kehamilan.

"Kualitas diet yang baik dapat menjadi pelindung untuk berbagai kondisi abnormal," kata Suzan L. Carmichael, Ph.D., penulis utama penelitian dan seorang profesor Pediatri di Stanford School of Medicine, Palo Alto, California seperti dilansir dari CNNHealth, Selasa (11/10/2011).

Mungkin sebagian besar wanita pada tahun-tahun sebelum kehamilan dan pada saat hamil telah melakukan diet tinggi daging, lemak dan gula. Diet tersebut termasuk diet yang tidak sehat untuk wanita yang ingin hamil dan akan melahirkan anak. Para wanita yang melakukan diet tidak sehat tersebut memiliki risiko tinggi untuk memiliki bayi dengan anencephaly, yaitu suatu kondisi dengan neural tube defect yang menghalangi perkembangan otak dan cenderung mengakibatkan keguguran.

Dibandingkan dengan diet tinggi lemak dan tinggi gula, diet sehat yang mencakup banyak folat, besi, dan kalsium juga dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah untuk kondisi, antara lain:


  1. Risiko sepertiga lebih rendah untuk bibir sumbing (cleft lip).
  2. Risiko seperempat rendah untuk sumbing atau celah langit-langit mulut (cleft palate).
  3. Risiko seperlima lebih rendah untuk spina bifida, dan jenis NTD lainnya.

Neural tube defect (NTD) merupakan sebuah cacat lahir utama yang disebabkan oleh perkembangan abnormal dari tabung saraf, struktur embrio selama hidup yang mempengaruhi sistem saraf pusat otak dan sumsum tulang belakang.

NTD adalah salah satu cacat lahir yang paling umum yang menyebabkan kematian bayi dan kecacatan serius. Terdapat beberapa jenis NTD termasuk anencephaly, spina bifida, dan encephalocele.

Anencephaly merupakan suatu kondisi tidak adanya kubah tengkorak dan tidak adanya sebagian atau seluruh belahan otak. Encephalocele adalah hernia dari bagian otak dan meninges (selaput yang menutupi otak) sebabkan defek atau cacat tengkorak.

Spina bifida adalah suatu pembukaan atau bagian terbuka dalam kolom vertebral yang membungkus sumsum tulang belakang. Oleh karena pembukaan tersebut, sumsum tulang belakang dan meninges dapat menyebabkan meningomyelocele.

Semua kehamilan mempunyai risiko untuk NTD. Namun, pada wanita yang memiliki riwayat kehamilan sebelumnya dengan NTD, memiliki risiko yang lebih tinggi. Sehingga pada wanita yang memilki saudara dekat (kakak, adik, sepupu, atau keponakan) dengan riwayat NTD, wanita dengan diabetes mellitus tipe 1, perempuan dengan gangguan kejang yang diobati dengan asam valproat atau karbamazepin, maka wanita dan pasangannya memiliki risiko NTD.
detikhealth.com

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger