Dewasa ini perkembangan teknologi semakin cepat, daya saing perusahann, kelompok, maupun individu semakin ketat. Proses globalisasi itu memberi dampak terhadap nilai sosial dan budaya masyarakat. Dampak stres kerap menghinggapi orang yang tidak mampu mengendalikan diri menghadapi perubahan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan (Depkes) Dr. H.M. Aminullah, SpKj pada seminar sehari untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Dunia tahun 2008. Dia juga menjelaskan, usia yang rentan terserang stres karena mengahadapi dinamika kehidupan yaitu pada usia produktif, yaitu antara 15 sampai 45 tahun.
"Mereka itu yang produktif sering berhadapan dengan tantangan. Jika mereka tidak mampu mengaturnya bisa berpotensi stres," jelas Aminullah.
Selain lingkungan sosial yang makin kompleks, kebiasaan orang dalam usia produktif yang tidak selektif dalam konsumsi makanan juga mempengaruhi tingkat stres. "Makanan yang masuk kedalam tubuh dapat mempengaruhi perkembangan otak,kondisi otak yang kurang baik mempengaruhi kemampuan mental seseorang ketika menghadapi tantangan" imbuhanya.
Untuk menghindari stres pada usia produktif agar tidak berkembang menjadi gangguan kesehatan jiwa ada beberapa hal yang harus dilaksanakan. Pertama, cobalah membina hubungan baik dan saling percaya dengan teman atau kolega dapat menurunkan tingkat stres.
"Faktor kepribadian punya peran penting. Para wartawan misalnya, jika anda kuat mengahapi deadline kerja pasti akan Sayangnya,Depkes belum memiliki data pasti berapa jumlah masyarakat Indonesia dalam usia produktif yang terserang stres dan cenderung pada perkembangan gangguan kesehatan jiwa.
republika.co.id
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar