Sering Migrain? Hindari Cara Makan Seperti Ini.

Bookmark and Share
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtP2E97U_NfGUWjEi9HjAH6I_xfwr2HIPGWvC8EhviManwkmAqqC14n0pZaDyqXA6lO3s1G4USOQ2BeMIc0yOvGtA7frzqi9lfYF5ASlp_jIWT3GsJTb2JHLj-5nRF01q_nylGtJO6wt3e/s1600/
Bila Anda terbiasa aktif mengunyah dengan satu sisi rahang saja, sebaiknya kini Anda mengunyah dengan menggunakan dua sisi rahang, karena mengunyah di satu sisi rahang dapat menyebabkan migrain, ujar Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia, Prof. Eky S. S.Soemantri.
“Salah satu penyebab migrain adalah karena otot sisi kiri dan kanan rahang tidak simetris dan seimbang,” kata Eky saat memberikan paparan mengenai kesehatan gusi dan gigi di Jakarta, Rabu (5/9).
Eky menjelaskan, rahang yang tidak seimbang dan berbentuk asimetris itu, disebabkan oleh penebalan dan penguatan otot pada satu sisi yang aktif saja. Sementara sisi rahang lainnya kurang berfungsi.
Lebih lanjut, Eky menambahkan bahwa otot muka yang asimetris dan tidak seimbang tersebut, mengakibatkan gangguan sendi otot, atau yang disebut dengan ‘temporo mandibular joint’. “Gangguan sendi otot inilah yang memicu terjadinya penyakit migrain atau sakit kepala sebelah,” ujar Eky.
Mengunyah makanan dengan menggunakan kedua sisi rahang, juga memberi manfaat pada kesehatan gigi dan mulut. Hal ini disebabkan oleh sifat pembersih atau ‘self cleansing’ yang terjadi pada area rongga mulut saat mengunyah.
“Saat mengunyah, rongga mulut akan memproduksi air liur. Secara alami, air liur memiliki fungsi untuk melawan bakteri jahat di dalam mulut,” Eky menjelaskan.
Bila mengunyah menggunakan satu sisi saja, Eky menjelaskan hanya sisi tersebut yang akan menjadi bersih. Sementara itu, sisi yang lain berisiko lebih tinggi untuk munculnya plak atau karang gigi.
Eky juga menjelaskan, bahwa proses mengunyahjuga harus dilakukan dengan baik, hingga makanan terkunyah dengan halus.
“Hal ini dimaksudkan, supaya lambung tidak bekerja terlalu berat untuk mencerna makanan,”imbuh Eky. Lambung yang bekerja terlalu berat akan mengeluarkan enzim yang sifatnya asam. Keasaman inilah yang menimbulkan gas pada lambung dan memicu penyakit maag, demikian Eky.
Sumber

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger