Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan fisioterapi untuk mengatasi gangguan gerak karena saat ini kesadaran masyarakat untuk menggunakan fisioterapi masih rendah."Prediksi sekitar 20-30 persen masyarakat yang dilayani mengatasi gangguan gerak dengan fisioterapi," kata Ketua Umum Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Slamet Sumarno, di Jakarta, Selasa.
Fisioterapi merupakan ilmu yang menitikberatkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak/fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan proses/metode terapi gerak.Slamet Sumarno yang baru saya dilantik menjadi menjadi ketua umum IFI mengatakan, padahal masyarakat yang mengalami gangguan gerak lebih dari angka tersebut.
Saat ini juga banyak orang salah mengerti mengenai fungsi fisioterapi karena seringkali hanya diartikan untuk kegiatan memijat otot terkilir atau jika orang kecapaian. "Padahal fisioterapi untuk mengatasi segala gangguan gerak," katanya. Ia mengatakan, jika gangguan gerak tersebut tidak segara diatas maka bisa semakin parah dan bisa membahayakan.
Slamet mengakui kurangnya pemahaman masyarakat terhadap fungsi fisioterapi. Untuk itu ia akan menyosialisasikannya kepada masyarakat sehingga kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin tinggi. Manfaat fisioterapi juga bisa untuk penyembuhan atau terapi masa trauma kecelakaan, atau terapi pasca operasi Slamet Sumarno diangkat menjadi Ketua Umum IFI untuk periode 2008-2012. IFI, katanya, telah berganti kepengurusan sebanyak 10 kali.
republika.co.id
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar