Sampah atau polusi yang tak terkontrol adalah akibat ulah dari manusia. Ketika sampah dan polusi makin mengganggu barulah orang tersadar. Sayang, kesadaran itu begitu terlambat karena lingkungan sudah keburu kotor dan manusia makin malas membenahinya. Jadi jangan heran kalau kini banyak orang yang penyakitan akibat lingkungan yang kotor.
Sampah rumah tangga dari Jakarta dan Bekasi seperti yang terlihat di Bekasi ini, sebagian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang dan sebagian lainnya di Cakung-Cilincing. Gunungan sampah ini bukan pemandangan yang indah karena baunya dan efeknya yang luar biasa.
Muara Angke termasuk bagian dari hutan bakau yang masih tersisa di DKI Jakarta. Meski begitu, wilayah ini banyak tercemar oleh warga yang membuang sampah sembarangan
Selain sampah padat, polusi juga dipicu oleh limbah cair yang antara lain berasal dari rumah tangga. Seperti yang tampak di Banjir Kanal Timur, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, air sungai tampak berbuih karena limbah rumah tangga.
Pencemaran sungai juga bisa diamati di Kali Ciliwung yang membelah Kota Jakarta. Ciliwung hanya satu dari 13 aliran sungai di Jakarta yang dinilai butuh perawatan maksim.
Pembukaan lahan untuk perkebunan sawit misalnya kadang harus mengorbankan hutan tropis. Dipicu udara yang panas dan ada percikan api kecil saja, lahan hutan yang sudah digunduli bisa merembet ke hutan yang masih asri dan berubah menjadi lautan api.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar