Kista termasuk tumor jinak yang diselubungi oleh selaput yang membungkus jaringan tersebut. Kista sering ditemui pada organ reproduksi wanita, bentuknya ada yang kistik, berisi cairan kental dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.
Berdasarkan tingkat keganasannya kista dibagi menjadi 2 : Kista non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik sifatnya jinak dan akan mengempis sendiri setelah 2-3 bulan. Kista neoplastik umumnya mengalami proses pembesaran yang cepat dan tetap tumbuh.Kista mempengaruhi siklus haid seorang wanita, Karena system hormonal yang terganggu.
1. Kista Serosum
Berisi cairan bening, bentuk seperti buah yang bertangkai dan warnanya seperti perasan air kunyit
Bersarang di indung telur (ovarium)
Pembesaran kista ini dipengaruhi oleh siklus haid
Jika terjadi kehamilan sementara ada kista serosum, kista bisa saja terdesak dengan pertumbuhan janin yang semakin membesar. Akibatnya bisa terjadi terpelintirnya tangkai kista dan menyebabkan sakit yang sangat.
2. Kista Musinosum
Kista ini berisi cairan lendir yang kental dan lengket, bentuknya menyerupai ingus tapi sifat pelekatannya mirip dengan tepung kanji.
Penanganan kista musinosum harus hati-hati dan seksama agar tidak pecah. Bila pecah, cairan lengket akan membuat lengket organ-organ yang ada di dalam perut. Hal ini berbahaya karena bisa membuat usus saling menempel dan kista semakin sulit diambil.
3. Kista Dermoid
Bentuk cairan kista seperti mentega.
Kandungannya tidak hanya berupa cairan tetapi ada juga partikel lain seperti rambut, gigi, tulang atau sisa-sisa kulit.
Dermoid timbul dari sisa-sisa sel embrio yang terpental ke organ genital sewaktu yang bersangkutan masih dalam kandungan.
Seperti halnya kista musinosum, kista dermoid pun penanganannya harus hati-hati. Jika pecah maka cairan di dalamnya seperti rambut, gigi atau tulang, bisa masuk ke perut dan menimbulkan sakit luar biasa.
4. Kista Endometriosis
Kista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum.
Penyebabnya karena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang dibiarkan. Sehingga kuman-kuman masuk ke selaput perut melalui saluran indung telur.
Infeksi tersebut melemahkan daya tahan selaput perut, sehingga mudah terserang penyakit.
Ketika haid tidak semua darah haid keluar mealui lubang vagina, tetapi ada yang memercik ke rongga perut. Kondisi ini merangsang sel-sel rusak yang ada di selaput perut, sehingga bisa menimbulkan penyakit baru yang dinamakan endometriosis.
Endometriosis sering disebut tumor jinak, karena penyusupannya yang perlahan.
Endometriosis tumbuh di lapangan perut dan pelan-pelan menyebar ke hamper semua organ. Seperti usus, paru, hati, otot rahim, mata dan otak. Tetapi tempat bersarang yang paling sering adalah pada diding rahim.
Tak heran kalau penderita endometriosis mengalami sakit yang sangat ketika haid, karena indung telur membengkak ketika haid.
sumber
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar