MANADO, KOMPAS.com - Pascaletusan Gunung Lokon di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara, Selasa, tidak ada warga yang diungsikan dari radius bahaya 2,5 kilometer.
"Tidak ada warga yang diungsikan atau dievakuasi sebagaimana arahan atau rekomendasi dari PVMBG Bandung," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Tomohon Royke A Roeroe di Tomohon, Selasa (24/4/2012).
Dia mengatakan, setelah diterima informasi terjadinya peningkatan aktivitas kegempaan, BPBD Tomohon sudah melakukan sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku.
"Kami sudah sosialisasikan kepada warga agar jangan panik. Begitupun dengan warga yang melakukan aktivitas penambangan batu, kami minta bekerja sama untuk segera turun dari daerah rawan bencana," katanya.
Dia berharap, pascaletusan mudah-mudahan tidak terjadi peningkatan eskalasi. Namun, menurut dia, apabila kemungkinan terburuk terjadi peningkatan status menjadi awas level IV dan radius bahaya dinaikkan menjadi 3 kilometer, 500-an warga akan dievakuasi.
Pemerintah Kota, kata dia, telah menyediakan 23 titik pengungsian di Kota Tomohon seperti pada saat letusan pada bulan Juli 2011 lalu.
Dia menambahkan, pascaletusan pukul 11.21, Selasa, jajaran terkait pemerintah daerah dan pemerintah pusat menggelar rapat evaluasi di Kantor Wali Kota Tomohon dan akan dihadiri BNPB Pusat dan PVMBG Bandung.
Rapat evaluasi ini, kata dia, untuk merumuskan langkah-langkah dan kebijakan yang akan diambil oleh muspida untuk kebaikan masyarakat Tomohon.
Usai rapat evaluasi akan dilanjutkan dengan rapat komando tanggap darurat yang melibatkan satuan kerja perangkat daerah dengan lembaga/sektor terkait untuk rencana aksi di lapangan apabila terjadi hal-hal yang bersifat eskalasi.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar