VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, sebagai perwakilan pemerintah untuk pemegang saham dwiwarna, merombak jajaran komisaris perusahaan kontraktor PT Wijaya Karya Tbk. Tak hanya itu, Dahlan juga menambah satu jabatan direksi di perusahaan pelat merah tersebut.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) kali ini, para pemegang saham menyetujui perubahan pengurus perseroan. Dalam jajaran direksi, terjadi penambahan satu direksi yaitu Ikuten Sinulingga yang menjabat sebagai direktur operasional III. Sementara itu, untuk posisi direksi yang lain, tetap dipegang pejabat lama.
"Sekarang, direksi tambah satu jadi enam direktur. Komisaris yang lama tugasnya sudah berakhir dan telah disetujui perubahan dewan komisaris yang baru," kata Direktur Utama Wijaya Karya, Bintang Perbowo, dalam konferensi pers, di kantornya, Jakarta, Selasa 1 Mei 2012.
Untuk susunan dewan komisaris, Dahlan mengangkat susunan pejabat yang baru dengan nahkoda M Basoeki Hadimoeljono sebagai komisaris utama. Pejabat lain yang diangkat adalah Abdul Rahman Pelu, Arie Setiadi Moerwanto, dan Soepomo sebagai komisaris. Sementara itu, Taslim Z Yunis dan Bakti Santoso Luddin ditunjuk sebagai komisaris independen.
Sebelumnya, Dahlan Iskan juga merombak jajaran direksi PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia Tbk. Bahkan, untuk direksi maskapai penerbangan nasional itu, Dahlan hanya menyisakan Emirsyah Satar sebagai direktur utama.
Pada kesempatan RUPS tersebut, para pemegang saham Wijaya Karya sepakat membagikan dividen senilai total Rp106,35 miliar.
Direktur Keuangan Wijaya Karya, Ganda Kusuma, mengatakan, total dividen tersebut setara 30 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2011 yang tercatat sebesar Rp354,49 miliar.
"Dividen Rp17,28 per saham. Hasil yang akan dibagikan ini juga meningkat sekitar 6,7 persen dari pembagian dividen tahun buku 2010 yang tercatat hanya Rp99,7 miliar," kata Ganda.
Pembagian dividen tersebut dijadwalkan berlangsung pada 10 Juni 2012 dengan saham yang berhak atas dividen tercatat pada 23 Mei 2012.
Selain dividen, laba bersih perusahaan pada 2011 juga akan dialokasikan untuk dana pendampingan sebesar 3 persen, dana cadangan wajib 20 persen, dan sisanya digunakan sebagai dana cadangan lainnya.
Hingga triwulan I-2012, perseroan telah meraup laba bersih sebesar Rp95,08 miliar atau naik 10,7 persen dibandingkan periode sama 2011 yang tercatat Rp85,93 miliar.
Perusahaan konstruksi pelat merah ini mengungkapkan, pendapatan selama tiga bulan pertama 2012 tercatat Rp2,02 triliun, atau naik sekitar 17,4 persen dibandingkan kuartal I-2011 sebesar Rp1,72 triliun. (art)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar