VIVAnews - Markas Besar Polri akan menelusuri pihak pertama kali mengunggah video mesum yang diduga anggota DPR itu ke dunia maya. Termasuk jika pelakunya adalah pemeran dalam video itu sendiri.
"Kalau di Undang-undang ITE itu kalau untuk kepentingan pribadi tidak. Yang dipidana yang menyebarluaskan," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 26 April 2012.
Saat ini, Polri mencoba menelusuri link pertama dari video itu. Tujuannya, selain mencari tahu siapa penyebar pertamanya, juga untuk melihat video itu asli atau tidak.
"Masih bisa nggak dibuka. Kemudian kapan di-upload," terangnya. Bila si pengunggah pertama terdeteksi, polisi akan lebih mudah mendapatkan kebenaran informasi dan para lakon di dalam video itu. "Sejauh mana apakah dia berbuat dan langsung meng-upload."
Data yang dimiliki Polri soal video mesum masih sangat minim. Dia bahkan meminta para wartawan untuk turut mencarikan. "Kami butuh video ini makanya rekan-rekan media kalau punya data nanti bantu kami," ujar mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Mabes Polri ini.
Video mesum mirip anggota DPR ini bikin geger publik Tanah Air. Wakil Ketua Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan Aria Bima membantahkeras dirinya sebagai pemeran pria dalam video mesum "anggota DPR." Aria akan menuntut situs yang pertamakali menyebar video ini dan menyeret namanya. "Yang saya tuntut itu, kilikitik.net," kata Aria Bima di gedung DPR, Jakarta, Rabu 25 April 2012.
Bantahan juga datang dari Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, yang putrinya KMN disebut-sebut sebagai pemeran perempuan. (eh)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar